Max Verstappen sebenarnya mengalami masalah cukup berat di mobilnya. Mobilnya mengalami masalah mesin di pergantian gigi, yang hampir membuatnya gagal saat kualifikasi.

Beruntungnya, Max Verstappen malah bisa raih posisi kedua di kualifikasi dan finis ke-2 juga pada balapan di hari Minggu. Sadar akan hal ini Max Verstappen dan tim Red Bill mengambil resiko hukuman posisi start bagi pealap berusia 20 tahun itu debgan mengganti mesin Renault tipe C yang bermasalah. 

Risiko hukuman penalti diambil karena mesin sudah tidak bisa diandalkan lagi. verstappen kemungkinan menerima hukuman saat balap Formula 1 seri Rusia, Minggu (30/9). 

Menaggapi hal ini bos Red Bull Christian Horner menilai mesin Renault tipe C menghasilkan tenaga yang lebih besar dan membantu Verstappen finis kedua di F1 Singapura 

"Kami sadar risikonya ketika ambil mesin ini, tenaganya lebih besar dan agak kasar di beberapa bagian,Tapi tenaga yang besar itu cukup menolong kami bisa di baris depan dan finis kedua pada balapan, kata Christian Horner, bos tim Red Bull, dikutip dari Crashnet