Anggia/Ketut punya peluang besar untuk menaklukkan Fukushima/Hirota. Dalam permainan ini, Anggia/Ketut tampil dalam permainan terbaik mereka. Apalagi keduanya sudah lebih dulu meraih match point pada kedudukan 20-18 di game penentuan.

Sayangnya, Fukushima/Hirota bermain lebih sabar dan bisa mengurangi kesalahan sendiri, terutama di poin-poin kritis.

"Di awal permainan memang kami masih ragu, terutama di bola-bola atas karena lapangannya cukup berangin, kami terlalu hati-hati karena takut out. Di game kedua kami lebih percaya diri, justru lawan yang jadi tidak yakin karena pukulan mereka sering keluar. Saat sudah unggul di game ketiga, ada momen-momen di mana kami tidak bisa mematikan lawan, padahal kesempatannya terbuka," beber Anggia soal permainan.

"Saat adu setting tadi kami juga merasa kurang beruntung," tambah Anggia.

"Saat setting itu kami hanya berpikir dapat satu demi satu poin. Kami sudah tampil maksimal tapi kalah dari segi pikiran. Waktu kami main reli, ada pengembalian kami yang salah arah, ini cukup mengganggu kami. Saat setting memang sudah perang mental dan pikiran, di situ kami kalahnya," imbuh Ketut.

Indonesia masih punya dua wakil ganda putri yang tersisa di babak kedua yaitu pasangan Greysia Polii/Apriyani dan Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris.