Stapac mengawali laga dengan gemilang unggul 13-4 dipertengahan awal kuarter pertama, PJ bangkit dan memperkecil ketinggalan. Kuarter pertama Stapac unggul satu angka 20-19.

Kuarter kedua Stapac masih unggul dan sedikit menjauh, menutup babak pertama dengan keunggulan 34-26.

Di kuarter ketiga PJ kembali bangkit. Free throw Ponsianus Nyoman Indrawan membuat PJ berbalik unggul 44-43, namun Agassi Goantara kembali membuat Stapac memimpin 46-44.

Memasuki kuarter empat, Stapac sebenarnya dalam masalah ketika big man mereka Isman Thoyib harus fouled out ketika laga masih tersisa 7 menit 37 detik pada kedudukan 49-46 untuk PJ.

Tembakan tiga angka Agassi membuat kedudukan imbang 51-51. Disusul  tembakan tiga angka Mei Joni dan Abraham Damar Grahita membuat Stapac menjauh 60-51. PJ masih berusaha mengejar 56-60. Widianta Teja mencetak angka terakhir 62-56.

"Saya gembira selama turnamen ini mendapat lawan lawan luar biasa dan bermain di depan penonton yang luar biasa," kata pelatih Stapac asal Lithuania, Giedrius Zibenas.

"Kami berhasil menjalankan pose, low pose dan rebound. Rebound adalah kunci," kata Zibenas. 

Dia memuji pemainnya yang tidak panik walau lawan berhasil mengejar. Meski berhasil juara, Zibenas menyebut Stapac masih harus bekerja keras menghadapi musim reguler bulan depan.

"Gim hari ini bagaikan friendly game. Tujuan utama adalah kompetisi. Turnamen ini cukup penting untuk pembelajaran tak hanya di lapangan tetapi juga di luar lapangan," katanya.

Pelatih PJ, Johannis Winar mengakui Stapac tampil lebih bagus. "Selamat buat Stapac. Kami kehilangan momentum dan fokus dalam defense di menit menit akhir," kata Ahang, sapaan Winar. "Pelajaran berharga buat kami semua," katanya.

Mei Joni yang mencetak 8 angka, 5 rebound dan 4 assist mencatat efisiensi 16 dan terpilih sebagai MVP Final.

"Tak menyangka bisa jadi MVP. Saya hanya bermain untuk tim sesuai job desk dari pelatih," kata Joni. Ini adalah piala juara pertama bagi Joni sejak berkarier menjadi pemain bola basket profesional.