Dari jumlah tersebut, hanya 49 peserta yang lulus administrasi dan berhak mengikuti seleksi tahap selanjutnya, yaitu tes fisik. Sementara itu, setelah menjalani serangkaian tes fisik, sebanyak 36 wasit lolos.

Para wasit-wasit tersebut kemudian mendapatkan kesempatan untuk memimpin pertandingan-pertandingan Festival Filanesia Liga 1 U-16 yang digelar 20-24 Maret 2019 di Sawangan.

Menurut Sekjen PSSI Ratu Tisha, selain pembinaan pemain dan pelatih usia muda, wasit juga menjadi fokus PSSI dalam pengembangan dan pembangunan sepak bola Indonesia.

"Program wasit muda telah kita mulai sejak tahun 2018, dan pada tahun 2019 ini mengalami peningkatan signifikan. Tahun lalu, paea wasit yang berhasil lolos fitness test hanya sekitar 50%. Sedangkan tahun ini sudah jauh lebih dari itu," kata Tisha.

Tisha mengungkapkan peningkatan tersebut terjadi berkat pembinaan yang terjadi di level Asosiasi Provinsi telah berjalan lebih baik.

"Partner kita yang paling penting dalam pembinaan wasit adalah Asosiasi Provinsi. Mereka telah melakukan seleksi-seleksi tersendiri di daerah, sehingga ketika para wasit ini dikirim ke pusat untuk naik level, mereka sudah jauh lebih siap, dan inilah yang terjadi pada tahun 2019. Kita merasakan peningkatan signifikan," kata Tisha.

Sementara itu, Komite Wasit PSSI, Purwanto, mengatakan, pengembangan wasit muda ini tak hanya fokus kepada kuantitas, tapi juga untuk meningkatkan kualitas wasit-wasit muda. "Program ini adalah untuk menyiapkan wasit-wasit muda. Sehingga di masa depan kita tidak kekurangan wasit-wasit yang berkualitas dan berintergritas," tambah Purwanto.

"Wasit-wasit ini kami proyeksikan juga memimpin laga-laga kompetisi nasional usia muda, khususnya Liga 1 U-16 2019," tutur Purwanto.