Selama ini, PSSI pun sebenarnya selalu melakukan evaluasi semua pertandingan yang mencakup administrasi pertandingan, penyelenggaraan pertandingan dan teknis pertandingan sampai pada kinerja wasit. Dari evaluasi ini selalu ada tindak lanjutnya.

“Kami akan mengumpulkan laporan teknis dari penilai wasit (referee assessor PSSI) dan dari wasit serta asisten wasit itu sendiri. Kita akan analisa kondisi kesehatan dan kebugarannya, penerapan pasal-pasal permainan, pengambilan keputusan selama pertandingan dan cara mereka membaca situasi pertandingan,” kata anggota Komite Wasit PSSI, Purwanto.

Ditambahkan, PSSI juga akan mengirim rekaman pertandingan ke Asosiasi sepak bola Jepang (Japan Football Association/JFA), yang menjadi mitra PSSI dalam melakukan penilaian terhadap kinerja perangkat pertandingan.

“Dalam pertandingan PSM Makassar vs Bhayangkara, secara khusus kita akan mendalami dugaan pelanggaran peraturan permainan pasal 10 dan pasal 12,” kata Purwanto.

PSSI sudah mengagendakan pemanggilan perangkat pertandingan. Kalau memang perangkat pertandingan menyalahi pasal permainan maka mereka tidak akan ditugaskan lagi di Piala Indonesia. Termasuk juga evaluasi tugas mereka untuk bisa memimpin Liga 1. Bahkan kalau kesalahan yang mereka lakukan sangat mendasar, maka penugasan mereka bisa didegradasi ke Liga 2.

Hal-hal ini juga nantinya akan menjadi job desk Badan Independen Wasit Profesional Indonesia yang telah dibentuk PSSI.