Pebalap Team Jagonya Ayam yang meraih posisi start terbaiknya selama berkiprah di GP2 Series/F2, P6, melakukan start normal dan senantiasa berada dalam posisi 10 Besar alias peraih poin.

Kontroversi terjadi ketika rekan setim Sean di PREMA Racing, Mick Schumacher, menabrak Tatiana Calderon di lintasan sempit Rascasse. Karena area terblokir, semua mobil berhenti di trek dan balapan pun dihentikan sementara.

Semua pebalap lantas masuk ke pit sambil menunggu balapan dimulai lagi. Tatiana, Mick, Louis Deletraz, dan Sean waktu itu ada di posisi 9 hingga 12. Dan mobil-mobil mereka menjadi yang pertama didorong ke pit dan para pebalap lain di belakang, termasuk merekka yang sedang ada di posisi 1-8.

Regulasi Lomba F2 menyatakan bahwa bila lomba dihentikan (red flag) maka posisi tetap seperti sebelum dihentikan. Jumlah lap dihitung normal, jadi ketika balapan dilanjutkan tinggal menyelesaikan sisa lap secara utuh.

Sementara untuk timing (pencatatan waktu) di-reset, seperti start normal alias berdekatan. Misalnya Nyck de Vries sebelum red flag unggul 6 detik atas Luca Ghiotto, namun begitu restart dihitung ulang layaknya start normal. Jadi keunggulan de Vries terhadap Ghiotto bisa 0,5 atau bahkan 1 detik, tergantung jarak baru di antara mereka.

Nah, terhadap Sean yang waktu itu ada di P12 juga begitu. Sebelum red flag lebih dari 50 detik dan mestinya selisih barunya ya seberapa jauh antara Nyck dan Sean di jarak terbaru di atas trek tersebut. 

Namun FIA menganggap Sean dan beberapa pebalap lain "tertinggal 1 Lap", dengan alasan mereka masuk pit saat red flag terlambat 1 lap dari de Vries.

Ini jelas merugikan, terutama buat Sean. Kenapa? Karena dengan fakta para pebalap di P1-8 mesti masuk pit lagi, plus Tatiana dan Mick bakal kena penalti, Sean amat bisa meraih podium.

Kenyataannya tidak dan Sean tetap ada di P12 dan paling tinggi bisa ada di P8 hingga 10.

Tragedi kedua adalah ketika Sean yang sudah di P10 lalu ditabrak oleh Nicholas Latifi di Rascasse. Akibatnya sayap depan mobil Sean rusak, dia mesti masuk pit untuk ganti baru, lalu ternyata mesti berhenti dari balapan.

"Saat red flag, bayangan meraih P2 memang di depan mata karena banyak pebalap yang mesti masuk pit lagi. Tapi ternyata dugaan itu salah. Dan ketika sudah nyaman ada di posisi poin, saya terkena insiden yang menghanguskan kans membawa pulang angka. Besok start dari belakang memang susah di Monako ini, tapi mobil kami lagi bagus. Kita coba saja meraih yang terbaik," ujar Sean.

Race 2 atau Sprint Race bisa disaksikan langsung via livestreaming di www.sean-gelael.com mulai pukul 21.55 WIB.

VAVEL Logo
About the author